http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=110453212866065092#template

Riau Kembali Di Selimuti Kabut Asap

| Kamis, 29 Agustus 2013

Pekanbaru (Rkc) - Sejumlah daerah di Pekanbaru, Riau, kembali diselimuti kabut asap. Meningkatnya jumlah titik akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan itu.
Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, sampai hari ini terpantau 297 titik api di Riau. Data itu didapat setelah dilakukan pemantauan di 12 kabupaten/kota.

Titik api terbanyak terpantau di Kabupaten Pelalawan, dengan jumlah 151 titik. Sementara Kotamadya Dumai, Kabupaten Meranti, dan Kota Pekanbaru bebas dari titik api.
Menurut Staff Analisis BMKG Kota Pekanbaru Slamet Riyadi, faktor utama kebakaran yang memunculkan titik api ini, masuk dalam konsep segitiga api.

"Dalam satu konsep segitiga api itu ada faktor oksigen, bahan bakar dan api. Inilah siklus faktor yang menyebabkan munculnya kebakaran lahan," katanya kepada wartawan, saat ditemui di ruangan analisa BMKG Pekanbaru, Selasa (27/8/2013)

Selain itu, badai Tropis Kongrey saat ini tengah bergerak ke arah laut China Selatan. Peristiwa ini membuat pembentukan awan sangat sulit.

"Masa udara juga saat ini bergerak ke arah Laut China Selatan, makanya pembentukan awan hujan saat ini sangat sulit sekali. Prakiraan cuaca kita, dalam dua hari ini akan turun hujan. Di posisi ini juga kecepatan angin bergerak dari arah barat dan tenggara. Dengan Kecepatan rata-rata 7-15 km per jam," jelasnya.

Akibat kabut asap yang pekat, visibility (jarak pandang) sejak pukul 05.00 WIB pagi tadi hanya mencapai 400 meter dengan kategori waspada.

Berikut lokasi titik api yang terpantau BMKG hari ini:
1.Kabupaten Rokan Hilir 2 titik api
2.Kabupaten Rokan Hulu 2 titik api
3.Kabupaten Bengkalis 23 titik api
4.Kabupaten Siak 6 titik api
5.Kabupaten Kampar 20 titik api
6.Kabupaten Pelalawan 151 titik api
7.Kabupaten Inhu 54 titik api
8.Kabupaten Inhil 29 titik api
9.Kabupaten Kuansing 10 titik api

Source:
Merdeka.com





Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan Kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

Tambahkan Komentar Baru