http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=110453212866065092#template

Sastra Lisan Berkoba Kian Sulit Ditemukan di Rohil

| Minggu, 20 Oktober 2013


Rkc _ Sastra lisan “Bekoba” asal Rokan Hliir mulai langka. Kelangkaan tersebut terungkap saat mencari sastra lisan dalam kompetisi karya inovatif garapan musik tradisional Riau di Anjung Idrus Tintin belum lama ini. 

Beruntung, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hilir berhasil menemukan seorang guru Suluk Masjid At-Tabi’in, Jalan Utama, Bagansiapiapi, Khalifah Nazarudin (78), yang masih bisa menyanyikan sastra lisan “Bekoba” asli Rokan Hilir. 
Keaslian itu dimodifikasi menggunakan alat musik, akordion, jimbe dan gitar, ditampilkan dengan kemasan menarik, disaksikan pengamat dari Jakarta serta berbagai pemusik asal Riau. 
Penampilan Bekoba asal Rohil ini dinilai unik beberapa kalangan, sehingga usai nampil, banyak generasi muda yang sengaja mencari Khalifaf Nazarudin, ingin tahu tentang Bekoba lebih dalam. 
Salah seorang pemusik sempat diwawancara MC, dan terungkap, Bekoba asal Rohil mulai langka, sehingga dia menyarankan agar dalam RKA Disbudparpora Riau tahun 2014 kompetisi karya inovatif garapan musik tradisional Riau, perlu pembuatan CD untuk melestarikan sastra lisan Bekoba dan dibagikan kepada generasi muda. 
Setakat dengan itu, Kamis (17/10/13), pihak Taman Budaya dan Disbudparpora Riau menyikapi hal tersebut, dan telah melakukan komunikasi dengan pihak Disbudparpora Rohil, untuk melestarikan sastra lisan Bekoba tersebut. 

Pelestarian itu, Disbudparpora Riau akan datang ke Rohil untuk mengambil audio visual sastra Lisan Bekoba asli Rohil tersebut, sekaligus komunitas Tariqat Naksabandiah dimana Bekoba ini ada. Karena ketika tampil Bekoba dibawakan group Bono Rokan tersebut masuk nominasi.

Source : Rtc





Kirim Komentar Anda:
Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan Kami dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.

Tambahkan Komentar Baru